Wall Street Terjerembab di Tengah Ketakutan Perang Dagang AS-China
Wednesday, May 08, 2019       05:46 WIB

Ipotnews - Pasar Wall Street anjlok di tengah kekhawatiran perang perdagangan, Selasa, bergabung dengan bursa utama lainnya dalam aksi jual karena tanda-tanda Washington dan Beijing bergerak lebih jauh dari kesepakatan.
Dow Jones Industrial Average turun 473,39 poin atau sekitar 1,79 persen menjadi 25.965,09, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Selasa (7/5) atau Rabu (8/5) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 merosot 1,65 persen atau 48,42 poin menjadi 2.884,05, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq meyusut 159,53 poin (1,96 persen) menjadi 7.963,76.
Harapan Amerika Serikat dan China dapat menyegel kesepakatan perdagangan terpukul akhir pekan lalu, ketika Presiden Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap China, Jumat.
Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, mengatakan kepada wartawan bahwa AS akan meningkatkan retribusi impor China, Jumat.
Komentar Lighthizer "lebih lanjut meningkatkan kemungkinan kenaikan tarif," kata Keith Parker, analis UBS, dalam sebuah catatan. Perang perdagangan penuh akan mengurangi 45 basis poin dari pertumbuhan ekonomi global, sementara PDB China akan tertekan antara 1,2 dan 1,5 persen.
"Kita masih melihat perang perdagangan sebagai probabilitas yang rendah mengingat tahap tarif berikutnya akan memukul barang-barang konsumen AS, tetapi bagaimanapun itu akan memiliki dampak negatif yang besar," katanya.
Meski begitu, Beijing memutuskan untuk melanjutkan perundingan perdagangan pekan ini, tetapi Gedung Putih sekarang mengatakan bea masuk Amerika senilai USD200 miliar terhadap barang China akan berlipat ganda mulai Jumat.
Investor umumnya memandang ancaman Trump sebagai taktik tawar-menawar ( bargaining ). Namun, pelemahan Selasa menunjukkan kekhawatiran kali ini dapat menimbulkan hambatan yang lebih serius.
"Tarif baru membuat pasar tertegun," kata Quincy Krosby, Kepala Strategi Pasar Prudential Financial. "Pertanyaannya adalah, apa yang akan dilakukan China?"
Industri adalah sektor yang sangat terpukul, dengan Caterpillar, United Technologies dan 3M semuanya kehilangan lebih dari 2,0 persen.
Perusahaan teknologi juga jatuh, dengan Apple, Microsoft dan Facebook kehilangan lebih dari dua persen.
Di antara perusahaan publik lainnya, pabrikan obat Mylan anjlok 23,8 persen setelah melaporkan penjualan kuartal pertama yang mengecewakan dan skeptis atas proyeksi perusahaan. (ef)

Sumber : Admin